Asap dari pembakaran lahan gambut dimusim kering berdampak buruk untuk daerah tersebut bahkan terasa hingga dibeberapa negara Asean yang dekat dengan Indonesia. Selain mengganggu jarak pandang untuk didarat ataupun penerbangan, pastinya asap sangat mengganggu kesehatan bagi manusia.
Asap bisa menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan serta dampak terparah dari asap adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Berdasarkan informasi melalui website kompas, ditahun ini korban asap mencapai 19 orang yang berasal dari Kalimantan, Sumatera, dan Pekan Baru, Riau.
Hal ini disebabkan kurang cepatnya penanganan bencana yang dikarenakan sulitnya menuju medan lahan kebakaran yang letaknya berada ditengah hutan. Dan seperti yang di kutip oleh CNN Indonesia, di Indonesia sendiri tahun ini memiliki 3.000 lebih titik api yang terdapat dari Sabang hingga Merauke.
Minimnya fasilitas penanggulangan bencana di daerah-daerah terjadinya kebakaran juga menghambat pihak terkait untuk memadamkan api. Tidak hanya itu saja, di Indonesia sering kali kebakaran dikarenakan oleh ulah manusia yang dengan sengaja membakar lahan gambut. Pembakaran bertujuan untuk membuka lahan baru untuk ditanam kembali oleh beberapa perusahaan kelapa sawit.
Hal itu disebabkan bukan karena kurangnya peraturan melainkan kurangnya kesadaran dari manusianya sendiri. Bisa dibilang bencana ini merupakan sebuah rutinitas tahunan yang tidak pernah habis.
Untuk itu pemerintah dan juga lembaga-lembaga yang berkaitan dengan lingkungan harus sama-sama bekerja sama untuk terus sosialisasi tentang bahaya asap yang disebabkan oleh pembakaran lahan tersebut dan juga mengawasi berjalannya hukum yang berkaitan dengan lingkungan.
Sebagai contoh bisa dengan memberi sangsi perdata dan juga pidana kepada siapa pun yang melakukan pembakaran hutan. Bila terkait dengan sebuah perusahaan bisa dilakukan dengan ditambah hukuman pencabutan ijin usaha dan pidana kepada pemilik perusahaan untuk memberikan efek jera.
kebakarannya jauh dari titik air soalnya jadi menghambat pemadaman, laju kebakaran lebih cepat daripada laju pemusnahannya